Jumat, 13 Mei 2016

Rumah Adat Natah Asal Daerah Provinsi Bali

Rumah Adat Natah Asal Daerah Provinsi Bali
Rumah Bali | Photo sigmanews
Penjelasan rumah Adat Natah Asal Daerah Provinsi Bali. Rumah adat Bali dibangun sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali dan Asta Bhumi (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China). Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan.

Makna
Natah merupakan simbol tempat pertemuan antara purusa dan pradana, yaitu pertemuan antara langit dan bumi. Dengan demikian makna natah yang paling utama adalah memberi peluang suatu kehidupan, yakni berumah tangga selama jiwa bertemu dengan raga atau sepanjang ayat dikandung badan. Pertemuan purusa dan pradana ini menghasilkan benih-benih kehidupan. Keberadaan purusa (kelaki-lakian) yang berlawanan dengan pradana (kewanitaan) juga merupakan konsep rwa bhineda, dua hal yang bertentangan tetapi tidak saling memusnahkan dan menghilangkan salah satunya, melainkan keduanya harus berjalan selaras dan seimbang.

Aspek Tri Hita
Dalam pembangunan sebuah ruma harus meliputi aspek-aspek tersebut diatas yang biasa disebut juga Tri Hita Karana diantaranya:
  1. Pawongan merupakan para penghuni rumah.
  2. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
  3. Parhyangan yang berarti harus ada hubungan baik antara penghuni dan lingkungan dengan TUHAN melalui manifestasiNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar